
KLAKON.com—Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Rota Bayat, Klaten, mengukuhkan Komunitas Keselamatan Sekolah, ditandai dengan pengenaan Helm pengaman berkendara, oleh Kepala Sekolah, Muhammad Choiri, Kamis (27/04/2017) di Aula gedung pe
rtemuan Sekolah setempat.
Pengukuhan Komunitas Kemanaan Sekolah diharapkan mampu meningkatkan kondisi kemanan siswa dan pegawai dan lingkungan sekolah. Karena para siswa saat melakukan perjalanan berkendara mau melengkapi semua surat-surat maupun kelangkapan kendaraan termasuk helm pengaman . “ Peserta yang mewakil siswa lain diharapkan mamu jadi pelopor mewujudkan keberadaan komunitas kemanaan sekolah “ kata Kepala SMKN 1 Rota Bayat, Muhammad Choiri.
Lebih lanjut kata Muhmamad Choiri, sekolah yang kini memiliki empat bidang keahlian yang terdiri jurusan Keramik ( 3 klas), tekstil (3 klas), Multimedia (2 klas) san tehnik sepeda mortor (2 kelas ), Keseluruh terdapat 950 siswa lebih. Untuk jurusan tehnik sepeda motor yang kini baru memasuki tahun kedua, seorang diantara siswanya mampu berprestasi di tingkat Jawa Tengah.
Dalam acara yang dikemas dengan Edukasi Sefety Riding dan pelantikan Komunitas Keamanan Sekolah Honda Safetyu Cultur School tersebut, Muhamamd Chori menjelaskan, tahun 2017 ini seorang siwa sekolah setempat dari jurusan tehnik sepeda motor telah mengikuti Lomba Servis motor oleh AHM di tingkat Jawa Tengah.
Setelah melewati babak penyisihan yang diikuti oleh lebih dari 70 peserta, akhirnya yang bersangkutan mampu masuk sepuluh besar atau tepatnya meraih prestasi sebagai juara ke tujuh tingkat Jateng . ‘’ Hal ini sangat membanggakan karena sekolah yang baru membuka jurusan tehnik sepeda motor dua tahun, seorang siswanya mampu menyabet juara ke tujuh tingkat jawa Tangah ‘’ ujarnya.
Dit
ambahkan, pihak sekolah terus melakukan inovasi dengan menjalin sejumlah pihak agar dalam mendidik peserta didik dapat dieterima bekerja diperusahaaan perbengkelan terkenal. Siswa saat melakukan praktek kerja lapangan , dilakukan di perbengkelan resmi Honda yang telah mempunyai keahlian yang memadai. ‘’ Selain guru menjalin kerja sama dengan profesional dalam servis motor, siswa juga diarahkan praktek di bengkel yang sudah punya nama, sehingga usai mengikuti belajar bisa langsung bekerja ‘’ imbuhnya. (press)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar