[caption id="attachment_884" align="alignleft" width="995"]

Ketua panitia penyelenggara M Yusuf dari Kemenag Klaten mengemukakan, jumlah jama’ah haji Klaten tahun 1438 Hijriyah keseluruhan sebanyak 1.078 jama’ah terbagi dalam empat kelompok terbang (Kloter) . Meliputi Kloter 33 berangkat Minggu (06/08) pulang ke tanah air Minggu 17/09 sebanyak 352 orang, Kloter 81 berangkat Senin (21/08) pulang Senin (02/10) sebanyak 274 orang, Kloter 82 berangkat Senin (21/08) pulang Senin (02/10) sebanyak 352 orang dan Kloter 83 berangkat Senin (21/08) pulang Senin (02/10) sebanyak 101 jama’ah.
Lebih lanjut Yusuf mengemukakan, musim haji tahun ini terdapat dua orang jamaah Haji wafat di tanah suci atas nama Sri Kamdari Reso Sudarmo ( Kolter 33) dan Sumairi Muh Imam (Kloter 81). Disamping itu juga terdapat dua Jama’ah yang Tanazul dari Kloter 95 ke 82 sebanyak 2 orang atas nama Harsito dan Purwantini dan jama’ah haji ditunda kepulangannya kaeran sakit atas nama Muslim Kloter 33 disertakan Kloter 54 tanggal 23 Spetmber 2017. ‘’ Setelah tiba di tanah air , selain diminta menjaga Kemabruran Hajinya, diharapkan juga segera bergabung menjadi anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten lewat IPHI kecamatannya ‘’ ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Hajah Sri Mulyani dalam sambutannya mengatakan, seorang haji diyakini sebagai sosok manusia yang memiliki sifat kasih sayang dan perangai yang lemah lembut menjadikan ia mencintai orang disekelilingnya sebagaimana mencintai dirinay sendiri. Sehingga mereka yang telah menunaikan iadah haji , dianggap masyarakat dapat menjadi teladan dilingkungan kehidupan beragama maupun dalam bermasyarakat . ‘’ Seiring dengan bertambahnya masyarakat yang berpredikat haji di Klaten kehidupan beragama dan bermasyarakat di Klaten diharapkan semakin baik ‘’ ujarnya.
Menurut Plt Bupati Klaten, ada empat hal yang harus diperhatikan jama’ah haji untuk dapat menjaga kemabruannya. Antara lain melestarikan nilai ibadah yang dilaksanakan ditanah suci, suka menolong dan menjaga kebersamaan, mengajak hal yang makruf dengan mencegah hal mungkar, dapat menjadi cermin ( dapat ditiru) orang lain dalam kebaikan karena keberadaanya selalu memberi kesan yang baik, serta dapat menjadi pelopor persatuan kesatuan dan perdamaian dengan mempersempit perselisihan. (Hyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar