![]() |
Aksi panggung Kethoprak Kolaborasi para Wartawan dan Bagian Humas di Panggung Hiburan, komplek RSPD Klaten. (Foto/Dok/KLAKON.com) |
![]() |
Para peraga kethoprak Kolaborasi Wartawan dan Bagian Humas pemkab dan Polres Klaten bersama Bupati Sri Mulyani, Sekda, DPRD dan Kadinas Pariwisata Klaten. (Foto/Dok/KLAKON.com |
Kabag Humas Pemkab Klaten Wahyudi Martono, dalam laporannya mengatakan, pentas ketoprak wartawan ini menjadi ajang yang baik untuk menjalin kemitraan antara wartawan, Pemerintah, dan masyarakat. “Selain itu, juga untuk nguri-uri seni budaya Jawa, khususnya seni kethoprak di Klaten,” katanya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, pagelaran seni kethoprak yang diperagakan oleh para wartawan dan bagian humas pemkab dan polres Klaten ini, tidak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat, tetapi bisa juga digunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui hiburan seni tradisional.
“Seni budaya tradisional diharapkan bisa menjadi penyeimbang masuknya seni budaya dari luar negeri yang selama ini menjadi trend di kalangan generasi muda. Karena itu, Pemkab Klaten meminta kepada masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan seni budaya Jawa yang ada seperti ketoprak ini,”ujarnya.
Adapun rangkaian acara pentas ketoprak wartawan dibuka oleh Bupati Klaten Sri Mulyani ditandai dengan pemukulan kentongan. Terlebih dahulu diawali dengan pementasan Tari Gambyong yang dibawakan oleh sejumlah pelajar dari SMP Negeri 2 Klaten.
Meskipun halaman RSPD Klaten sempat diguyur hujan sejak sore, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para wartawan untuk menampilkan yang terbaik sesuai perannya. Masyarakat dan pejabat juga antusias untuk menonton ketoprak yang berdurasi sekitar empat jam itu.
Gelak tawa para penonton pun pecah saat melihat tingkah polah para wartawan selama pentas ketoprak berlangsung. Ini dikarenakan sering terjadinya “kesalahan” ucap saat para pemain berdialog di atas panggung. Namun justru “kesalahan” ucap inilah yang mengundang tawa penonton.
Terkait, sejumlah pemain mengaku kesulitan menjalani proses pementasan ketoprak yang dimotori para wartawan, pelaku kehumasan, dan seniman tersebut. Terlebih saat latihan. Selain kesulitan menghapal dialog, mereka juga kesulitan dalam membagi waktu saat latihan bersama.
“ Sukses main kethopraknya mas, cukup gayeng dan sangat menghibur,” ungkap Sutarno (56) warga Kalikotes, yang dimintai pendapat terkait pementasan kethoprak wartawan tersebut, sambil ketawa-ketiwi puas. (N’der)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar