![]() |
Upacara Hari Kartini 2018 |
Pada upacara Hari Kartini ke-139 tahun 2018, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani bertindak selaku inspektur upacara. Adapun tema peringatan Hari Kartini Kabupaten Klaten yakni “Dengan Semangat Kartini Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga Dalam Menguatkan Pendidikan Karakter Generasi Penerus Bangsa.”
Petugas upacara Hari Kartini Kabupaten Klaten masing-masing Inspektur Upacara Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Perwira Upacara dipercayakan kepada Ketua Umum Panitia Hari Kartini 2018 Surti Hartini SH CN, Komandan Upacara oleh Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan Kemalang Dra Wuri Handayani MSi, pembaca riwayat Raden Ajeng Kartini oleh Winda Ari Asuti dari SMPN 2 Jogonalan. Kemudian pembaca Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Anik Ari Astuti dari SMPN 1 Klaten, pembaca doa oleh Kepala SMPN 7 Klaten Suharni dan pembawa acara oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Protokol Bagian Humas Klaten, Sri Purwaningsih, SSos, MM.
Ketua Umum Panitia Hari Kartini 2018 Surti Hartini SH CN mengatakan, pada upacara Hari Kartini Bupati Klaten Hj Sri Mulyani beserta semua panitia dan peserta upacara yang mayoritas wanita memakai busana kebaya. Kemudian peserta upacara pria memakai kejawen lengkap Surakarta dengan mengenakan pusaka keris sebagai sarana untuk melestarikan busana daerah dan adat istiadat yang ada di Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani pada upacara tersebut memakai Bahasa Jawa. Dalam sambutannya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia antara lain menyatakan, bahwa Raden Ajeng Kartini dalam suratnya mengungkapkan, “Semua pendidikan tidak untuk membuat wanita tanah Jawa harus seperti orang Belanda, tetapi bagaimana agar para wanita tanah Jawa mempunyai budi pekerti yang baik sehingga dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat.”
Menurut Bupati Klaten Cita-cita luhur Raden Ajeng Kartini harus diketahui semua wanita Indonesia zaman sekarang. Para wanita Indonesia harus bersemangat menata diri dan kepribadian dengan perilaku yang sholihah, tidak melupakan kodratnya sebagai seorang wanita yang harus berbakti pada suaminya, menjaga kehormatan diri dan keluarga serta taat beribadah kepada Allah SWT.
Untuk itu, kata Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan harus adil kepada wanita dan bukan sekedar sebagai pelengkap pembangunan. Namun wanita juga harus dijadikan sumber kebaikan dengan menempatkan wanita sebagai pelaku penting dalam berbagai program pembangunan demi terwujudnya masyarakat Klaten yang maju mandiri dan berdaya saing.
Atas kegigihan Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita, maka Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 108 tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964 dengan menetapkan Raden Ajeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu Presiden Soekarno juga menetapkan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini 21 April diperingati sebagai Hari Kartini yang diperingati setiap tahun secara nasional.
Pada upacara Hari Kartini, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani juga menyerahkan klaim suransi BPJS Ketenaakerjaan kepada tiga orang tenaga kerja yang meinggal dunia akibat kecelakaan masing-masing almarhumah Ninik Sulastri dari PT Globalindo Rp 44.056.490 yang diterima ahli waris Supriyanto, almarhum Rohadi tenaga kerja KSP Karya Mandiri Rp 25.771.690 yang diterima ahli waris Tri Priyani dan almarhum Arief Sarjiyanto dari PT Pana Cipta Rp 57.277.650 yang diterima ahli waris Sainah. Bupati juga menyerahkan bantuan sosial untuk Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) YPAALB Prambanan Rp 20 juta, LKSA Baiturohman Karangnongko Rp 25 juta dan LKSA YAAT Citra Yoga Tama Rp 15 juta. (N'der)
Petugas upacara Hari Kartini Kabupaten Klaten masing-masing Inspektur Upacara Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Perwira Upacara dipercayakan kepada Ketua Umum Panitia Hari Kartini 2018 Surti Hartini SH CN, Komandan Upacara oleh Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan Kemalang Dra Wuri Handayani MSi, pembaca riwayat Raden Ajeng Kartini oleh Winda Ari Asuti dari SMPN 2 Jogonalan. Kemudian pembaca Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Anik Ari Astuti dari SMPN 1 Klaten, pembaca doa oleh Kepala SMPN 7 Klaten Suharni dan pembawa acara oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Protokol Bagian Humas Klaten, Sri Purwaningsih, SSos, MM.
Ketua Umum Panitia Hari Kartini 2018 Surti Hartini SH CN mengatakan, pada upacara Hari Kartini Bupati Klaten Hj Sri Mulyani beserta semua panitia dan peserta upacara yang mayoritas wanita memakai busana kebaya. Kemudian peserta upacara pria memakai kejawen lengkap Surakarta dengan mengenakan pusaka keris sebagai sarana untuk melestarikan busana daerah dan adat istiadat yang ada di Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani pada upacara tersebut memakai Bahasa Jawa. Dalam sambutannya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia antara lain menyatakan, bahwa Raden Ajeng Kartini dalam suratnya mengungkapkan, “Semua pendidikan tidak untuk membuat wanita tanah Jawa harus seperti orang Belanda, tetapi bagaimana agar para wanita tanah Jawa mempunyai budi pekerti yang baik sehingga dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat.”
Menurut Bupati Klaten Cita-cita luhur Raden Ajeng Kartini harus diketahui semua wanita Indonesia zaman sekarang. Para wanita Indonesia harus bersemangat menata diri dan kepribadian dengan perilaku yang sholihah, tidak melupakan kodratnya sebagai seorang wanita yang harus berbakti pada suaminya, menjaga kehormatan diri dan keluarga serta taat beribadah kepada Allah SWT.
Untuk itu, kata Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan harus adil kepada wanita dan bukan sekedar sebagai pelengkap pembangunan. Namun wanita juga harus dijadikan sumber kebaikan dengan menempatkan wanita sebagai pelaku penting dalam berbagai program pembangunan demi terwujudnya masyarakat Klaten yang maju mandiri dan berdaya saing.
Atas kegigihan Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emansipasi wanita, maka Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 108 tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964 dengan menetapkan Raden Ajeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Selain itu Presiden Soekarno juga menetapkan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini 21 April diperingati sebagai Hari Kartini yang diperingati setiap tahun secara nasional.
Pada upacara Hari Kartini, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani juga menyerahkan klaim suransi BPJS Ketenaakerjaan kepada tiga orang tenaga kerja yang meinggal dunia akibat kecelakaan masing-masing almarhumah Ninik Sulastri dari PT Globalindo Rp 44.056.490 yang diterima ahli waris Supriyanto, almarhum Rohadi tenaga kerja KSP Karya Mandiri Rp 25.771.690 yang diterima ahli waris Tri Priyani dan almarhum Arief Sarjiyanto dari PT Pana Cipta Rp 57.277.650 yang diterima ahli waris Sainah. Bupati juga menyerahkan bantuan sosial untuk Lembaga Kesejahteraan Anak (LKSA) YPAALB Prambanan Rp 20 juta, LKSA Baiturohman Karangnongko Rp 25 juta dan LKSA YAAT Citra Yoga Tama Rp 15 juta. (N'der)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar